140 Orang di Gaza Tewas, Pasokan Bahan Bakar Habis Menghentikan Pertahanan Warga

140 Orang di Gaza Tewas, Pasokan Bahan Bakar Habis Menghentikan Pertahanan Warga

 

GAZA

 

Jumlah

korban

jiwa

akibat

serangan

Israel

di

Jalur

Gaza

terus

meningkat

tajam.

Menurut

juru

bicara

Pertahanan

Sipil

Gaza,

Mahmoud

Basal,

140

warga

Palestina

tewas

sejak

dini

hari

Minggu (18/5).

Serangan

udara

dan

darat

Israel

menyasar

berbagai

titik

padat

penduduk

di

Gaza,

termasuk

tenda-

tenda

pengungsi

dan

rumah-

rumah

warga.

Salah

satu

insiden

paling

mematikan

terjadi

di

lingkungan

Al-

Saftawi,

Gaza

City

utara,

ketika

drone

Israel

menargetkan

kerumunan

warga

yang

sedang

menggali

sumur

air.

Serangan

tersebut

menewaskan

delapan

orang

dan

melukai

sejumlah

lainnya,

menurut

laporan

saksi

mata

dan

konfirmasi

dari

Basal

kepada

kantor

berita

Xinhua.

Serangan

semakin

masif,

dan

kami

tak

mampu

lagi

menjangkau

semua

laporan

warga

yang

meminta

bantuan,”

ujar

Basal.

Ia

menambahkan

bahwa

75

persen

kendaraan

pertahanan

sipil

tidak

lagi

beroperasi

karena

krisis

bahan

bakar

yang

parah.

Situasi

darurat

ini

membuat

layanan

penyelamatan

nyaris

lumpuh

total.

Basal

memperingatkan

bahwa

dalam 72

jam

ke

depan

,

seluruh

kendaraan

dan

kru

penyelamat

kemungkinan

besar

akan

menghentikan

semua

operasi

kemanusiaan

,

kecuali

ada

pasokan

bahan

bakar

mendesak

yang

masuk.

Sementara

itu,

tentara

Israel

telah

mengumumkan

peluncuran

operasi

ekstensif”

di

Gaza

utara

dan

selatan

,

yang

dinamakan

Gideon’s

Chariots” (

Kereta

Perang

Gideon)

.

Kampanye

militer

besar

ini

disebut

sebagai

fase

baru

dalam

konflik

berkepanjangan

melawan

Hamas

dan

kelompok

militan

lainnya.

Serangan

udara

intensif

yang

dikombinasikan

dengan

pemboman

darat

telah

memperburuk

kondisi

kemanusiaan

di

Gaza,

di

mana

rumah

sakit,

layanan

darurat,

dan

pasokan

bahan

bakar

hampir

sepenuhnya

terputus.

Komunitas

internasional

kembali

mendesak

penghentian

kekerasan

dan

pengiriman

bantuan

kemanusiaan

segera

ke

wilayah

tersebut.***

Post Comment