Dewi Persik Bertahan Usai Kritik Soal Penyanyian Medley 'Pica Pica' dan 'Stecu'


Dewi Persik

Alias Dewi Perssic kembali menjadi perbincangan publik lantaran penampilannya di atas panggung. Ternyata, Depe mendapat celaan saat membawakan medley dari lagu “Pica Pica” dan “Stecu”.

Bukan cuma dianggap tidak menghafalkan lirik lagunya, Suara Depe juga disebut-sebut sebagai palsu oleh beberapa pihak. Akibatnya, netizen mulai meragukan keahlian bernyanyi Depe tersebut.



Sepertinya artis terkenal ini bunyianya mirip penjual kue apem saat bernyanyi.

,” ujar netter. ”

DP yang seharusnya profesional. Kalau diundang berarti akan dibayar. Jadi tidak boleh sembarangan. Lagunya harus dikuasai dengan baik. Meskipun ada kesalahan sedikit juga tidak apa-apa. Hanya saja… Sedikit.. ya begitu.

ungkap yang lainnya.

Tidak semuanya lagu dapat dimodifikasi dengan gaya dangdut karena hal tersebut sebenarnya merusak karya orang lain. Memang benar DP ini seperti itu.

,” seru netter.

Merasa diserang oleh komentar negatif dari pengguna internet, Depe memberikan tanggapan. Dia menegaskan bahwa pihak musisi lah yang menggabungkan kedua lagu tersebut.

“Pica Pica” sebenarnya terdengar aneh ketika disatukan meskipun ini adalah dua lagu yang berbeda. Kamu paham kan? Tidak ada alasan untuk marah padaku karena memang seperti itu adanya. Jadi jika ingin tertawa, jangan tertawakan aku, tapi tertawakan para musisi saja,” ujar Depe. β€œNamun saya tidak bermaksud mengolok-olok para musisi tersebut. Saya rasa itu adalah sebuah kreasi di mana mereka mencampurkan lagu ‘Stecu’ bersamaan dengan ‘Pica Pica’, dan hal itu sah-sah saja.”

Sayangnya, Depe masih dihina oleh beberapa netizen walaupun telah memberikan penjelasannya. Banyak orang bingung mengapa Depe seolah justru menyalakan musisi tersebut.



Mengapa dia selalu mendapat kesalahan dan akhirnya menghadapi masalah saat terlibat dalam setiap trend yang ada? Sepertinya lebih baik baginya untuk tidak bergabung.*kesepatan ini penuh tanda tanya dan kebingungan dengan nada lelah…πŸ˜”*

,” seru netter. ”

Ini adalah definisi yang sudah keliru dan bukannya mengakui kesalahan, malah menyalahkan musikernya πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜† Yang paling tepat memang begitu.

,” seru netter. ”

Jadi kalau DP sudah jelas diperiksa berarti memang kesalahan dia, tetapi tidak mau mengakuinya dengan minta maaf πŸ˜‚

,” seru netter.

Sebelumnya, Depe juga dikritik oleh penonton karena menyanyikan lagu “Garam & Madu”. Tidak hanya penonton,

Nikita Mirzani

juga terlibat dalam argumen sengit sampai Depe membalas dengan candaan tajam.

“Prat pret prot. Ha ha ha. Benar juga sih lucunya. Belum lancar berbahasa Inggeris, jangan coba-coba menyanyikan lagu dalam Bahasa Inggeris dengan tempo yang cepat,” ujar Nikita. “Untuk bernyanyi di tempat-tempat dimana bayaran mereka hanya per lagu atau per penampilan saja sudah mencapai puluhan hingga belasan juta, namun masih ada orang yang mengecam para penyanyi yang mendapat pembayaran ratusan juta per penampilan. Lagipula dia tidak tepat nada dan hilang sinyal suara kemana-mana, menggunakan pengaturan otomatis dan vokalis pendamping pula. Susah untuk melakukan gerakan sulit seperti menggoyangkan pinggang dan melangkah nglengkek. Apakah ini benar-benar terjadi? Mungkinkah sedang alami masalah psikologis?” balas Depe.

Niki kemudian melanjutkan untuk merespons sindiran Depe dengan mengatakan, “Wanna pret prot huekkk,” demikian ucap Nikita.

Segera setelah itu, Depe melancarkan serangan sambil terkikik menghadapi Nikita yang saat ini dihukum karena diduga kasus penggelapan dan pencucian uang. Dia bahkan sempat mementalkan Nikita tentang rumor penyakit AIDS-nya.

Malam berantakan ini membuatku tidak bisa tidur, khawatir akan bertemu Mpo Lela. Sakit hati lagi muncul. Tidak ada seorang pun membantu. Semua orang telah pergi, bahkan sahabat terdekatku juga meninggalkanku,” ujar Depe dengan nada lagu “Garam dan Madu”, tetapi liriknya diubah menjadi seperti itu. “Perih di dadaku. Aku takut sakit kambuh akibat penyakitku. HIV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *